28 Februari 2015

NEW
Alkisah, ada seorang bangsawan kaya raya yang tinggal di sebuah daerah padang rumput yang luas. Suatu hari, karena ternak yang dipunyainya semakin banyak, sang bangsawan memilih 2 orang anak muda dari keluarga yang miskin untuk dipekerjakan. Yang berbadan tinggi dan tegap dipekerjakan sebagai pengurus kuda. Sedangkan yang berbadan kurus dan lebih kecil dipekerjakan sebagai pengurus ternak kambingnya.
Setelah beberapa saat, si badan tegap dengan arogan berkata kepada si badan kecil: “Hai sobat. Aku lebih besar badannya dari badanmu. Aku juga lebih tua darimu. Mulai besok, kita bertukar tempat. Aku memilih untuk mengurus kambing. Dan kamu menggantikan aku mengurus kuda. Awas kalau tidak mau! Dan awas ya, jangan laporkan masalah ini ke tuan kita! Kalau kamu berani lapor atau menolak, tahu sendiri akibatnya! Aku habisi badan kecilmu itu!”
Sore hari, dengan muka murung dan langkah gontai dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah, melihat muka murung dan kegalauan anaknya, si ibu bertanya: “Nak, ada apa? Ada masalah apa? Coba ceritakan ke ibu”.
Dengan kasih sayang dan kelembutan, mereka berbincang saat makan malam.
Si anak pun menceritakan peristiwa yang tadi terjadi. Dengan bersungut-sungut si anak melanjutkan: “Sungguh tidak adil kan, Bu. Dia mengancam dan memaksa aku untuk mengurus kuda-kuda liar. Dia yang berbadan besar memilih mengurus kambing. Badanku kecil begini, bagaimana aku bisa mengejar-ngejar kuda yang begitu besar. Aduuuh Bu…sungguh jelek nasibku.”
Sambil menunduk lesu dia menghabiskan santap malamnya.
Si ibu dengan senyum bijak berkata, “Nak. Semua masalah pasti ada hikmahnya. Syukuri, hadapi, dan terima dengan besar hati. Tidak usah memusuhi dan membenci temanmu itu. Ibu percaya, semua kesulitan yang akan kamu hadapi, jika kamu mampu belajar dan kerja keras, pasti akan membuatmu menjadi kuat dan bermanfaat untuk masa depanmu.”
Sejak saat itu, si anak kurus itu dengan susah payah setiap hari bergelut dengan pekerjaan mengurus kuda-kuda yang bertubuh tegap, besar, dan masih liar. Dia harus jatuh bangun mengejar mereka, kadang terkena tendangan, bahkan pernah terinjak hingga terluka parah. Dari hari ke hari keahlian dan kemampuannya menguasai kuda-kuda pun semakin membaik. Tidak terasa, tubuhnya pun berkembang menjadi tinggi, tegap dan perkasa.
Hingga suatu hari, terjadi pecah perang antarnegara. Kerajaan membutuhkan prajurit pasukan berkuda. Dan si pemuda pun terpilih sebagai pemimpin pasukan berkuda karena kepiawaiannya mengendalikan kuda-kuda.
Di kemudian hari, si pemuda berhasil memimpin dan memenangkan perang yang dipercayakan kepadanya dan dikenal banyak orang karena kebesaran namanya. Dia adalah pemimpin bangsa Mongol yang tersohor, bernama: Genghis Khan.
Sahabat yang berbahagia,
Dalam putaran kehidupan sering kali kita dihadapkan pada keadaan yang sepertinya membuat kita dirugikan, menderita, dan kita pun tidak berdaya kecuali harus menerimanya. Kalau kita larut dalam kekecewaan, marah, emosi, pasti kita sendiri yang akan bertambah menderita. Lebih baik kita anggap ketidaknyamanan sebagai latihan mental dan kesabaran. Mari berjiwa besar dengan tetap melakukan aktivitas yang positif, sehingga sampai suatu nanti pasti perubahan lebih baik, lebih luar biasa akan kita nikmati!

GOD BLESS YOU ALL

MENGELUH ITU MEREPOTKAN

Read More

15 Februari 2015

Smua Baik ( lyrik )

Dari semula tlah kau tetapkan
Hidupku dalam tanganMu dalam rencanaMu Tuhan
rencana indah tlah kau siapkan
bagi masa depanku yang penuh harapan..

“S’mua baik…..s’mua baik…
apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S’mua baik….sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti”

Lagu “Semua Baik” diciptakan oleh Budi Haryanto dan Tommy ‘One Way’ Widodo.  Tommy adalah personel dari group band Kristen terkenal ‘One Way’.
Budi Haryanto adalah seorang Ayah bagi anaknya ( Michael ) dan suami dari Yani, dan saat ini Budi sudah pulang ke Rumah Bapa, walau Budi Haryanto Ditengah segala keadaanya yg tak memungkinkan untuk bersyukur, dia tetap mengatakan  S’mua baik…..s’mua baik…apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku..S’mua..baik….sungguh teramat baik.. Kau jadikan hidupku berarti”

Tommy menuturkan :
“Kisah dibalik terciptanya lagu ini terjadi sekitar 18 tahun yang lalu.
Bermula dari persahabatan saya dan Budi.

 Waktu itu kita sama-sama belajar musik di gereja dan mulai belajar melayani.
Budi adalah anak pertama dari 5 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Hobinya main gitar dan bikin lagu. Dia seorang yang rajin dan setia melayani dimana saja, mulai dari komsel, persekutuan doa, sekolah minggu sampai acara-acara kebaktian, dia selalu pergi melayani ditemani sepedanya.
Suatu hari Budi datang ke rumah membawa bagian chorus (refrain) lagu “Semua Baik” dan minta saya untuk membuat bagian verse (bait)-nya.
Akhirnya terciptalah lagu “Semua Baik” secara lengkap dalam waktu singkat karena inspirasi dariNya.
Singkat cerita saya dan Budi berpisah karena saya harus sekolah ke luar kota.
Beberapa waktu kemudian saya mendengar Budi sakit komplikasi dan kemudian meninggal dunia.
Budi meninggalkan istri dan seorang anak yang tuna rungu. Dia tidak meninggalkan warisan apa-apa (kekayaan) buat mereka.
Lagu “Semua Baik” direkam untuk yang pertama kali beberapa tahun kemudian, dalam album anak-anak bernama Revi, dan mulai dinyanyikan di banyak gereja.
Sejak kematian Budi, lagu itu mengajar saya untuk selalu melihat kebaikan Tuhan.
Budi dengan hidupnya yang sederhana dan penuh pergumulan, bahkan meskipun anaknya tuna rungu, dia bisa berkata lewat lagu ini bahwa semua yang Tuhan perbuat dalam hidupnya sangat baik.

Seperti kata Tommy, Budi pergi tidak meninggalkan warisan kekayaan.
Tapi masih ada satu warisan, yaitu sebuah lagu yang kelak menjadi berkat tidak hanya bagi Yani & Michael, tapi bagi banyak orang percaya, bahkan orang-orang yang tidak pernah dilihat oleh Budi.
Seperti apa yang Budi janjikan pada Yani pada saat-saat terakhirnya, Tuhan menggenapi, bahwa Ia memelihara hidup Yani dan Michael. Sampai saat ini Yani tetap percaya bahwa Tuhan itu baik, tetap mengatakan semua baik di dalam Tuhan, dan semua indah pada waktuNya.
Budi tidak sempat mendengarkan lagu ini direkam saat ia masih ada di muka bumi ini, tapi lagu ini bergerak cepat melangkah memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dari yang Budi perkirakan. Lagu ini tidak hanya dapat dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, juga telah ditranslate ke bahasa Jepang, dan Inggris.

God Bles You All

kisah di balik lagu 'Smua Baik'

Read More

8 Februari 2015

Bacaan: Yohanes 1:40-42Ia membawanya kepada Yesus.- Yohanes 1:42

Orang hebat tak harus memiliki nama yang terkenal di dunia. Banyak orang hebat   yang namanya tak diketahui dan catatan tentang dirinya juga tidak banyak. Meski   ia tidak pernah mendapat medali atau menerima penghargaan, dan meski wajahnya   tidak pernah dijepret wartawan untuk dipublikasikan, sepak terjangnya patut dihargai   dan diacungi jempol.
Nama Andreas hanya muncul beberapa kali dalam Alkitab. Ia bukan pembicara utama     pada hari Pentakosta. Ia bukan seorang penginjil yang spektakuler. Catatan-catatan     tentang dirinya begitu sedikit, tetapi itu bukan berarti ia tidak membawa pengaruh     apa-apa. Bukankah Andreas lah yang membawa Petrus kepada Yesus? Seandainya Andreas     tidak siap siaga, kita tidak akan pernah mendengar nama Petrus dan Petrus mungkin     akan tetap menghabiskan hidupnya sebagai nelayan saja. Mau contoh lagi? Siapa     yang tahu nama anak kecil yang memberikan lima roti dan dua ikan untuk dibagi-bagikan     kepada lima ribu orang? Anak itu sama sekali tidak populer, namun meski tidak     populer bukan berarti ia tidak hebat!
Meski kita tidak begitu kenal siapa Anne Sullivan, tetapi usahanya mendidik     seorang Hellen Keler yang buta tuli itu membuat kita salut. Menurut saya, Anne     Sullivan tak kalah hebat dibandingkan dengan Hellen Keler yang sangat terkenal     itu. Masih ada banyak orang hebat yang tak diketahui namanya. Siapa guru Billy     Graham? Siapa yang membesarkan nama DL Moody? Siapa yang menyulut dan mengobarkan     Evan Roberts menjadi begitu bergairah sehingga ia membawa api untuk terjadinya     kebangunan rohani di Wales? Siapa yang mengajar Ibu Theresa tentang kasih?
Menjadi hebat tak harus terkenal! Tak juga harus punya nama yang sudah tenar.     Jadilah ayah hebat, lewat didikan Anda munculah seseorang yang akan menggocangkan     dunia. Jadilah ibu hebat, lewat rahim Anda lahir orang besar di kelak kemudian     hari. Jadilah pemimpin rohani hebat, meski Anda tidak terkenal tapi bukankah     menjadi kebanggaan tersendiri ketika melihat anak rohani Anda membawa kebangunan     rohani yang dahsyat? Jadilah orang Kristen yang hebat. Orang hebat tak selalu     harus terkenal, meski nama Anda tidak dikenal, dunia bisa mengenal Kristus saat     melihat Anda!
Menjadi hebat tak harus terkenal!
GOD BLESS YOU ALL

ORANG HEBAT

Read More

21 Januari 2015

Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung Yesus Kristus yang disalib, ukurannya tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya. Karena segala permohonan pasti bisa dikabulkan-Nya, maka orang berbondong-bondong datang secara khusus kesana untuk berdoa, berlutut dan menyembah, hampir dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti pasar.
Di dalam gereja itu ada seorang penjaga pintu, melihat Yesus yang setiap hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi begitu banyak permintaan orang, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap bisa ikut memikul beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu hari, sang penjaga pintu pun berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus.
Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara yang mengatakan, “Baiklah! Aku akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu, dan kamu yang naik diatas salib itu, namun apapun yang kau dengar, janganlah mengucapkan sepatah kata pun.” Si penjaga pintu merasa permintaan itu sangat mudah.
Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas, menjulurkan sepasang lengannya seperti Yesus yang dipaku diatas kayu salib. Karena itu orang-orang yang datang bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun. Si penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian sebelumnya, yaitu diam saja tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati orang-orang yang datang.
Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka pun ada yang rasional dan ada juga yang tidak rasional, banyak sekali permintaan yang aneh-aneh. Namun demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan untuk tidak bicara, karena harus menepati janji sebelumnya.
Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya, setelah saudagar itu selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia melihatnya dan ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun terpaksa menahan diri untuk tidak berbicara. Selanjutnya datanglah seorang miskin yang sudah 3 hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat menolongnya melewati kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan kantung uang yang ditinggalkan oleh saudagar tadi dan begitu dibuka, ternyata isinya uang dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan bukan main, “Yesus benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!” dengan amat bersyukur ia lalu pergi.
Diatas kayu salib, “Yesus” ingin sekali memberitahunya, bahwa itu bukan miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia tetap menahan diri untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah seorang pemuda yang akan berlayar ke tempat yang jauh. Ia datang memohon agar Yesus memberkati keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja, saudagar kaya itu menerjang masuk dan langsung mencengkram kerah baju si pemuda, dan memaksa si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti keadaan yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar.
Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu salib “Yesus” akhirnya angkat bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar kaya itu pun kemudian pergi mencari orang miskin itu dan si pemuda yang akan berlayar pun bergegas pergi, karena khawatir akan ketinggalan kapal.
Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu salib itu sambil berkata, “TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada disana.” Penjaga itu berkata, “Aku telah mengatakan yang sebenarnya dan menjernihkan persoalan serta memberikan keadilan, apakah salahku?”
“Apa yang kamu tahu?”, kata Yesus.
“Saudagar kaya itu sama sekali tidak kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk dihambur-hamburkannya. Namun bagi orang miskin, uang itu dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya sekeluarga. Yang paling kasihan adalah pemuda itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si pemuda sampai ia ketinggalan kapal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan kehilangan nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya sedang tenggelam di tengah laut.”
———————————————————————————————————
Ini kedengarannya seperti sebuah anekdot yang menggelikan, namun dibalik itu terkandung sebuah rahasia kehidupan…Kita seringkali menganggap apa yang kita lakukan adalah yang paling baik, namun kenyataannya kadang justru bertentangan. Itu terjadi karena kita tidak mengetahui hubungan sebab-akibat dalam kehidupan ini.
Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat ini, baik itu keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu kita baru bisa bersyukur dalam keberuntungan dan kemalangan dan tetap bersuka cita.
Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
 
TUHAN YESUS MEMBERKATI ^^

TIDAK ADA YANG KEBETULAN

Read More

26 November 2014

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada? Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar??"

"Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker, istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” Si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.

Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Apakah Tuhan harus memaksa untuk datang kepada-Nya baru dunia tidak ada kesusahan? Semua kembali pada diri kita masing-masing

God Bless You All

Kisah tukang cukur yang mempertanyakan adanya Tuhan.

Read More

28 Oktober 2014

“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22
Jika diperhatikan secara kasat mata pada permukaannya, akan membawa kita pada suatu gambaran bahwa adanya kesatuan antara pemuda, kehidupan kekristenan dan bagaimana cara seorang muda menyikapi kehidupan masa kini dengan bijak dan mandiri.
Internalisasi (penyatuan) antara unsur2 ini menunjukan keseluruhan perilaku pemuda/I kristiani saat menjalani aktivitas kesehari-hariannya dalam era kontenporer (masa kini). Dan tentu, hal ini menjadi titik sorotan atau perhatian secara serius. Keseriusan ini mengacu pada sebuah pertanyaan reflektif dan mengandung makna ambiguitas bahwa dalam menjalani kehidupan kita saat ini disadari atau tidakkah bahwa kita adalah diri kita sendiri ataukah pencerminan dari orang lain? Dan ataukah kita hidup sendiri atau juga bersama dengan orang lain?
Menggali lebih jauh mengenai pertanyaan yang mengandung makna peroblematis ini tentunya akan mendatangkan polemik (perdebatan), karena seakan-akan menggugat pemuda/I Kristen untuk merenung tentang kehidupan kesehari-hariannya. Namun gugatan ini akan semakin nyata apabila diletakan3 pada realitas/kenyataan objektif dalam mencermati pola pergaulan pemuda/I masa kini.
Seberapa bijak dan mandiri kah kita sebagai pemuda Kristen dalam menanggapi kenyataan-kenyataan hidup tersebut?
Dalam konteks ini, menjadi diri sendiri adalah suatu kesungguhan untuk berefleksi diri. Agar melaluinya dapat menjawab keberadaan sejatinya kita. Pertanyaan mengenai disadari atau tidakkah bahwa kita adalah diri kita sendiri ataukah pencerminan dari orang lain? Dan ataukah kita hidup sendiri atau juga bersama dengan orang lain?
Misalnya, melalui apa yang disodorkan oleh media sangat memiliki pengaruh signifikan (peranan yang cukup berarti) dalam pembentukan kepribadian kita. Dalam menentukan kebutuhan kitapun terpengaruh oleh sodoran media. Apa yang kita butuhkan atau lakukan adalah apa yang ditampilkan oleh media. Dan hal itulah yang disebut dengan klise masal media. Akibatnya secara perlahan-lahan kita mengalami krisis identitas diri atau kehilangan jati diri yang sejati.
Banyak hal yang bisa dianggap tren bagi anak muda, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat jalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang mewah, musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai kepada kebiasaan buruk yaitu merokok hingga kepada dunia gemerlap (kehidupan malam).
Tekanan dari teman-teman sering dialami bagi anak-anak muda yang tidak mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk menolak atau tidak mengikuti tren yang ada.
Sebagai anak muda yang mengenal Tuhan, tentunya harus dengan cermat mengikuti tren-tren yang ada. Anak-anak muda harus pintar-pintar memilih tren apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap berjalan dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalanNya.
Melihat pada dekadensi (kemerosotan) ini, maka pemberhentian dan mengupayakan untuk mengembalikan dan mengangkat kepercayaan diri agar menjadi diri sendiri sudah menjadi suatu keharusan. Perlu diingat : menjadi diri sendiri bukan berarti mementingkan diri sendiri (individualis) ataupun juga bukan berarti segala sesuatu adalah kehendak secara pribadi (subjektis). Tetapi disini mengandung makna lebih mendalam bahwa kita adalah makluk sosial. Manusia yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain dan kita adalah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, bukanlah berarti memiliki kekuasaan sama seperti Allah, tetapi kita adalah ciptaan-Nya yang memiliki sifat-sifat Keilahian. Allah adalah Roh, jiwa manusia adalah roh juga. Sifat-sifat hakiki dari roh ialah akal budi, hati nurani dan kehendak. Roh adalah unsur yang mampu bernalar (Kej 2:15), bersifat moral dan oleh karena itu juga berkehendak bebas. Dengan demikian manusia berbeda dari semua makluk lain yang mendiami bumi. Manusia juga diberikan kekuasaan untuk menguasai bumi beserta segala isinya ( Kejadian 1:26, 28).
Kesamaan lainnya dengan Allah juga bersifat sosial. ini didasarkan pada sifat kasih sayang-Nya. walaupun manusia telah terjatuh ke dalam dosa, namun Allah tetap menunjukan sikap persekutuan-Nya dengan manusia (Kej 3:8). Disini ditunjukan hubungan komunikasi secara langsung antara manusia dengan Allah. Ia menciptakan wanita, karena sebagaimana dikatakanNya sendiri, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18). Jelaslah bahwa manusia diciptakan dengan memiliki sifat sosial, sebagaimana Allah mempunyai sifat sosial.
Kesamaan dengan Allah ini tidak dapat dihapus, dan karena kesamaan tersebut memungkinkan manusia memperoleh penebusan, maka kehidupan manusia yang belum dilahirkan baru juga berharga. (Kej 4:15a. 9:6).
Akhirnya menjadi nyatalah bahwa menjadi diri sendiri disini lebih mengarahkan kita untuk mencari identitas diri melalui refleksi dalam penyatuan diri dengan Allah. Karena sebagai pemuda Kristen, yang sesuai pengakuan iman kita adalah orang yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. dan di dalam diri kitapun memiliki sifat-sifat keilahian.
Sehingga dalam menghadapi kehidupan masa kini, saat diperhadapkan dengan situasi dalam kehidupan pergaulan kita, selayaknya kita harus mencerminkan sifat-sifat Allah, karena itu adalah syukur. Dan ketika kita diperhadapkan dengan berbagai fenomena kehidupan masa kini, kita tidak akan terhanyut dalam permainan pembentukan keinginan dan kebutuhan melalui media. Ketika juga dipertemukan dengan kenyataan dalam kesehari-harian kita, tentunya akan hadir sebagai yang memiliki sikap sosial dan penuh kasih sayang untuk menganggap semua manusia adalah sama seperti diri sendiri yang sama-sama diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dan kita akan berperan sebagai sahabat yang menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17). Akhirnya, dengan mengutip pada kitab Markus 4: 23 yang berbunyi “Barang Siapa Mempunyai Telinga Hendaklah Ia Mendengar”.

“Kehidupan yang tidak memberikan pengaruh positif bagi kehidupan orang lain adalah kehidupan yang tidak layak untuk dijalani.”
Kata-kata bijak ini hendak mengajak dan mendorong kita untuk mempunyai hidup dan kehidupan yang berarti bagi sesama. Sebuah kehidupan yang di dalamnya terpancar suatu kerinduan, tekad dan kerja keras untuk melaksanakan panggilan rohaninya agar memberikan sesuatu yang positi bagi kehidupan bersama.

Dalam II Timotius 4:16, Paulus menasihatkan dan mendorong Timotius, yang berusia muda saat itu, agar memperlihatkan suatu pola hidup yang berkualitas sehingga tidak ada seorangpun menganggap ia rendah karena ia muda.
Paulus dalam Roma 12:2, menyatakan agar kita jangan serupa dengan dunia ini; tetapi kita diutus oleh Kristus ke dalam dunia untuk menjadi saksiNya yang hidup. Oleh sebab itu, sebagai pemuda-pemudi Kristen, kita tidak memisahkan diri dari dunia tetapi mengikutsertakan diri dalam usaha Allah untuk mendatangkan Syalom, damai sejahtera. Lingkungan kehidupan kita senantiasa berubah. Perubahan itu memberikan tantangan pelayanan dan kesaksian yang baru kepada kita. 
Ruang lingkup tugas panggilan pemuda Kristen dapat digambarkan sebagai berikut:
·         Tugas panggilan yang berhubungan dengan Tuhan, misalnya:
1.       Penyerahan dan persembahan diri
2.       Komitmen pelayanan
3.       Pertumbuhan rohani
4.       Menjaga dengan baik kualitas hubungan pribadinya dengan Tuhan
·         Yang berhubungan dengan gereja:
1.       Mengembangkan rasa memiliki dan kebanggaan yang positif terhadap gerejanya
2.       Partisipasi dalam kegiatan jemaat
3.       Menjadi batu hidup bagi pertumbuhan gereja
·         Yang berhubungan dengan dirinya sendiri:
1.       Pengembangan diri
2.       Pengembangan talenta
3.       Penghargaan terhadap hidup
·         Gambaran diri yang sehat
1.       Menjaga kesehatan jiwa dan pikiran
·         Yang berhubungan dengan kerja/karir:
1.       Pemahaman tentang kerja: Kerja bukan kutuk, tetapi bagian hidup manusia
2.       Kejujuran, keteladanan, prestasi kerja
·         Yang berhubungan dengan keluarga:
1.       Turut menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi setiap anggota keluarga
2.       Berperan seperti embun yang menyegarkan dan menyehatkan kehidupan setiap anggota keluarga
3.       Berperan sebagai minyak yang menguduskan dan menuntun setiap anggota keluarga bertumbuh dalam kekudusan di hadapan Tuhan
·         Yang berhubungan dengan sesama manusia:
1.       Pandangan positif pada sesame
2.       Mengembangkan empati dan simpati kepada orang lain
3.       Melihat sesama sebagai manusia yang juga dicintai oleh Tuhan
4.       Mengambangkan kasih dan murah hati terhadap sesama
Dengan demikian, panggilan hidup pemuda tidak terbatas pada hal-hal yang sifatnya rohani. Tetapi juga yang menyangkut aspek hubungannya dengan sesama dan dirinya sendiri. Keseimbangan hidup panggilan itu melahirkan suatu pribadi yang kuat. Pribadi yang tangguh. Pribadi yang siap memberikan hidupnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan bagi Tuhan.
Yesus berkata, “Kamu adalah garam dan terang dunia” (Mat.5:13). Orang Kristen, termasuk orang muda di dalamnya, harus asin. Ia harus berbeda dengan dunia. Kalau ia menjadi tawar (sama dengan dunia), ia tidak berguna. Tetapi garam tidak berguna juga kalau tidak dikeluarkan dari lemari. Garam perlu dicampur dengan makanan. Begitu juga orang Kristen, tidak berguna kalau ia tidak mau berhubungan dan membangun suasana kehidupan yang lebih baik dengan sesamanya. Biarlah segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan atau perbuatan itu semua kiranya mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Kunci keberhasilan agar kita dapat menjalankan tugas panggilan tersebut adalah Spiritualitas dan Integritas.

Apakah yang dimaksudkan dengan spiritualitas?
Spiritualitas adalah kehalusan perasaan tentang Allah yang berbuah kualitas kehidupan yang sebagaimana diperlihatkan oleh Yesus. Kualitas hidup itu terwujud dalam hubungannya yang agung dengan Allah, hubungannya yang luhur dengan sesama dan hubungannya yang mulia dengan dirinya sendiri. “Bagiku tidak ada yang lebih menggembirakan selain bertemu dengan Allah lalu sesudah itu memantulkan cahaya wajahNya kepada orang lain” demikian kata Beethoven. Sikap kita terhadap diri sendiri, sesama dan Tuhan mencerminkan kualitas spiritualitas yang ada dalam diri kita.

Sedangkan integritas memperlihatkan menyatunya antara tindakan dengan perkataan, menyatunya perbuatan dengan apa yang menjadi dasar keyakinan imannya. Dengan demikian, maka kita dapat memperlihatkan peran dan tugas panggilan kita dengan baik. Kita dapat memberikan dampak yang positif bagi sesama dalam hidup dan kehidupan kita. Hasilnya, hidup dan kehidupan kita menjadi bermakna.

Setiap pemuda Kristen harus dapat memperlihatkan sikap hidup yang memberi dampak positif bagi kehidupan sesamanya. Sebagai dampak perjumpaannya dengan Tuhan. Itu tugas panggilannya. Susunan inisial yang berbunyi “POWER” ini setidaknya akan membantu kita untuk mengingat apa saja yang perlu diperhatikan agar kita mengalami pertumbuhan rohani agar kita lebih bisa melatih diri kita menjadi lebih bijaksana dan mandiri dalam menyikapi kehidupan kita sebagai anak muda. Sehingga dapat menunjukkan dan melaksanakan tugas panggilannya.
P : Pray (berdoa). Orang Kristen yang mau bertumbuh dan rindu untuk menjalani kehidupan Kristennya dengan baik, pasti selalu berkomunikasi dengan Allah melalui doa. Dalam doanya itu ia mengungkapkan ucapan syukurnya, mengakui dosa-dosanya dan juga menyampaikan permohonannya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Allah berjanji untuk selalu dekat dengan semua orang yang datang kepadaNya dalam doa (Mazmur 145:18).
O : Obey (Ketaatan). Dalam Yohanes 14:15, 21, 23 Yesus berkata bahwa ketaatan kita adalah tanda kasih kita kepadaNya. Tetapi kita tidak akan mampu melakukannya dengan kekuatan sendiri. Itulah salah satu alasan mengapa Dia memberikan Roh Kudus kepada kita (ayat 16, 17). Saat kita berserah kepadaNya, Roh Allah memberi kita kekuatan untuk berjalan bersamaNya di dalam ketaatan.
W : Worship (Ibadah). Sebagai pribadi, ia harus beribadah kepada Tuhan dalam pikiran, perbuatan, doa-doanya dan lain sebagainya (Roma 12:1-2). Dalam kehidupan berjemaat, ia mempersembahkan pujian kepada Allah bersama umat Allah yang lainnya (Mazmur 111: 1; Ibrani 10: 24-25).
E : Evangelize (Bersaksi). Kabar baik tentang Yesus Kristus harus dibagikan kepada orang lain melalui kesaksian hidup kita sehari-hari. 
R: Read, membaca (dalam hal ini membaca Alkitab). Salah satu sumber pertumbuhan rohani yang mempengaruhi kita secara langsung ialah Alkitab. Kita harus membaca Alkitab kita secara teratur karena Firman Allah adalah susu sekaligus makanan keras rohani yang akan menumbuhkan kerohanian kita ( II Timotius 3:16; I Petrus 2:2; Ibrani 5:12–14). Alkitab memberitahu kita bagaimana kita harus hidup (Mazmur 119:105).
                                                   ~~~ Tuhan Yesus Memberkati ~~~

PEMUDA KRISTEN YANG BIJAK DAN MANDIRI

Read More

28 Agustus 2014

Emosi adalah kekuatan besar yang bisa menggerakkan hidup kita ke arah kebahagiaan dan keberhasilan. Tapi tanpa pengendalian emosi, juga bisa merusak kualitas kehidupan kita.

Disini ada 10 jurus yang tepat untuk mengendalikan Emosi :



1. Perasaan – perasaan yang dialami seseorang umumnya bersumber dari pikiran.
Ketika seseorang berpikiran negatif perasaan orang tersebut cenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorang berpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif.
Jadi mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan
2. Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan
Semakin seseorang mahir menyerahkan keputusan kepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang mengendalikan akal.
3. Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang.
Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman, cobalah menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat, mendengarkan musik atau apa saja yang disukai.
4. Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan.
Misalnya, apakah masalahnya terlalu berbahaya sehingga seseorang ketakutan? Atau apakah masalahnya begitu gawat sehingga seseorang harus marah besar?
5. Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinan yang salah. Misalnya: siapa bilang kegagalan itu suatu kebodohan? Siapa bilang masalah yang kita hadapi tidak ada jalan keluarnya? Dan siapa bilang kita tidak mampu memaafkan?

6. Kendalikan reaksi anda terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya ketika ada yang menyalip motor dengan tiba-tiba, anda bisa memilih untuk marah atau memilih tetap tenang yang pertama bisa membuat anda jadi orang yang reaktif dan emosional, tapi yang kedua mengajarkan anda menguasai diri dengan baik.

7. Perasaan bukanlah masalah benar atau salah. Manusiawi sekali-sekali memiliki perasaan takut, marah, sedih dan kecewa. Yang penting kita tidak larut dalam perasaan-perasaan negatif itu dan tidak mengambil keputusan-keputusan penting di saat suasana hati sedang kacau.
8. perasaan yang negatif dan suasana hati yang buruk bisa jua disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat. Kita bisa saja merasa “BETE” ketika film, stress, kurang flu, stress, kurang tidur, capek dan sebagainya. Kita tidak perlu mencemaskan perasaan-perasaan yang tidak nyaman dan bersifat sementara tersebut, sering kalilah melakukan tindakan-tindakan sederhana yang bisa mengubah suasana hati.

9. Hidupkanlah perasaan-perasaan yang menyenangkan sesering mungkin termasuk untuk hal-hal yang kita inginkan tercapai atau terjadi. http://infotips-rama.blogspot.com/
Misalnya: perasaan gembira ketika anak kita akan di wisuda ketika mendapatkan hadiah, ketika akan bertemu dengan seseorang yang dicintai atau dinanti, ini adalah salah satu cara mengerahkan emosi untuk membantu mewujudkan impian menjadi kenyataan.
10. Belajarlah mengucap syukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman. Sehingga mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat

God Bless :)

10 Cara Mengendalikan Emosi

Read More

Copyright © 2014 PEMUDA GMIM SOLAFIDE PERKAMIL | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top