19 Februari 2014

Tetap Semangat Dalam Melayani Tuhan

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11)

I.      PENDAHULUAN
“Masa muda masa yang berapi-api, yang maunya menang sendiri walau salah tak peduli… darah muda…” merupakan cuplikan lirik salah satu lagu Rhoma Irama. Lagu ini mengungkapkan bahwa sesungguhnya pada masa muda setiap orang  memiliki semangat yang berapi-api dibandingkan orang yang sudah tua atau lanjut usia. Namun, pada kenyataannya, ada banyak pemuda-pemudi yang tidak memanfaatkan semangat yang ada untuk hal-hal yang benar.  Dengan semangat yang ada, banyak kaum muda  menghabiskan waktunya untuk pekerjaan yang sia-sia, seperti berkelahi, mabuk, mengkonsumsi narkoba, merokok dan sebagainya.
Oleh karena itu, kita akan belajar satu perintah Tuhan bagi kita sebagai pemuda-pemudi Kristen yaitu mempergunakan semangat yang kita miliki pada masa muda untuk melayani Tuhan.

II.   ISI
Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus kepada orang-orang Kristen di Roma (Roma 1:7). Garis besar isi surat Roma adalah: Pasal 1-8 adalah pendahuluan dan pembenaran karena iman, pasal 9-11 adalah tentang penyelamatan Israel dan pasal 12-16 adalah tentang nasihat-nasihat praktis untuk orang percaya serta salam.

 Pasal 12:11
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, …”
Kata “janganlah” (μή) merupakan larangan atau peringatan yang tegas. Contoh: Bila ada anak kecil yang suka bermain dengan api atau benda tajam, maka orang dewasa pasti melarang atau memperingatinya dengan tegas untuk berhenti dari perbuatan tersebut.  Larangan atau peringatan yang tegas ini disampaikan karena anak kecil tersebut akan mengalami bahaya jika perbuatannya itu tidak segera dihentikan.

Kata “kerajinan” (σπουδή) artinya kerajinan, ketekunan, kesungguhan. Kata ini berhubungan dengan aktivitas atau tindakan yang baik yang pernah dilakukan selama ini. Kata “kendor” (ὀκνηρός) artinya lesu, malas, mundur.

Dengan demikian, kalimat “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” merupakan suatu larangan atau peringatan yang tegas supaya kerajinan, ketekunan dan kesungguhan orang percaya tidak kendor atau mundur. Jika kerajinan, ketekunan dan kesungguhan orang percaya menjadi kendor atau mundur maka ada bahaya yang akan dialami.

“…biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”
Kata “roh” (πνεῦμα) artinya roh, semangat. Kata “menyala-nyala” (ζέω) artinya menjadi panas (mendidih seperti air, bercahaya). Secara kiasan ζέω artinya menjadi bersemangat atau serius, dengan kesungguhan hati. Kata “layanilah” (δουλεύω) artinya melayani, menjadi budak secara sukarela. Tuhan (κύριος) artinya Tuhan, Pemilik, Pemelihara, Penguasa.

Aplikasi:
Bagaimana dengan kita pemuda-pemudi Kristen? Apa yang kita rasakan pada saat ini atau akhir-akhir ini berhubungan dengan kerajinan, ketekunan, kesungguhan atau semangat kita dalam melayani Tuhan, apakah tetap, meningkat atau menurun?

Melayani Tuhan tidak hanya tanggung jawab pendeta atau hamba Tuhan yang melayani secara full-time saja, tetapi semua orang percaya. Ketika kita beribadah, memuji Tuhan, membaca dan merenungkan serta melakukan firman Tuhan, berdoa dan sebagainya, maka sesungguhnya kita sedang melayani Tuhan. Karena itu, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk mengatakan: “Saya bukan pelayan Tuhan”.

Sering kali kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan semangat kita dalam melayani Tuhan dipengaruhi oleh keadaan atau moment-moment tertentu. Ketika mendekati hari Natal, Paskah atau hari-hari besar kristiani, maka pemuda-pemudi begitu semangat dan aktif datang ke gereja, ikut latihan, ambil bagian dalam dekorasi Natal, Paskah dan sebagainya. Atau ketika mau menghadapi ujian di sekolah, pekerjaan atau usaha bangkrut, maka pemuda-pemudi datang mendekatkan diri kepada Tuhan.

Lalu, apakah kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan keaktifan pemuda-pemudi pada moment-moment tersebut salah? Tentu saja tidak. Tetapi, yang perlu kita pikirkan adalah apakah semangat dan keaktifan yang pernah kita miliki pada moment-moment tersebut masih sama sampai saat ini…?
Mari kita pikirkan beberapa faktor yang membuat kerajinan seseorang kendor dalam melayani Tuhan berikut ini:

a. Jarak gereja dari rumah jauh
Jarak gereja dari rumah yang jauh seringkali dipakai oleh seseorang sebagai alasan mengapa ia tidak datang beribadah kepada Tuhan di gereja, di persekutuan-persekutuan atau kegiatan-kegiatan kerohanian. Ditambah lagi dengan kondisi jalan yang berlumpur, tidak ada kendaraan dan sebagainya. Kondisi ini akhirnya mengalahkan semangatnya untuk datang beribadah bersama-sama dengan saudara-saudara seimannya di gereja atau di persekutuan-persekutuan.

b. Hobi
Hobi bisa saja mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Misalnya, seseorang yang memiliki hobi bermain bola lebih mengutamakan bermain bola dari pada datang ke gereja. Begitu juga dengan orang yang memiliki hobi menonton televisi, seperti sinetron, kabar olahraga dan sebagainya.

c. Pengaruh teman
Banyak orang yang mau beribadah kalau “rame-rame”. Jika ada teman, mau beribadah. Jika tidak ada teman, memilih tinggal di rumah.

d. Kesibukan bekerja dan belajar
Bekerja dan belajar adalah kegiatan yang memang menyita banyak waktu. Namun, banyak orang yang tidak mau meluangkan waktunya untuk melayani atau beribadah kepada Tuhan hanya karena sibuk bekerja dari hari Senin sampai hari Senin.

 Pemuda-pemudi Kristen yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…
Ada banyak hal yang membuat kita terlena di dunia ini sehingga mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Ingatlah…!! Apapun keadaannya, tetaplah melayani Tuhan. Keadaan tidak boleh mengalahkan kita, sebaliknya kitalah yang menguasai dan mengalahkan keadaan itu.

Bila kerajinan kita meningkat maka pertahankan dan tingkatkan…! Tetapi bila semakin menurun, maka sadarlah dan perbaiki diri sebab jika tidak kita akan menghadapi bahaya, yaitu “krisis iman”.

Inilah yang diingatkan oleh firman Tuhan bagi kita: “Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” “

Firman Tuhan memerintahkan kita untuk memiliki semangat atau roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Itu berarti semangat kita harus seperti semangat seorang hamba. Semangat seorang hamba adalah semangat yang sifatnya memikirkan dan mewujudkan bagaimana supaya hati tuannya senang, semangat yang tidak menuntut upah dari tuannya tetapi melayani karena tanggung jawab dan kasihnya kepada tuannya.

Oleh karena itu, milikilah semangat seorang hamba. Tuan kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah yang harus kita layani sampai selama-lamanya.

III.  KESIMPULAN
Kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan semangat kita dalam melayani Tuhan harus kita tingkatkan, jangan kendor. Semangat yang kita miliki sebagai pemuda-pemudi Kristen harus kita nyatakan dalam tindakan yang bertujuan melayani Tuhan. Melayani Tuhan bukan pilihan tetapi keharusan. Mengapa? Karena Tuhan sudah terlebih dahulu melayani kepada kita, dan semangat yang kita miliki sekarang ini adalah anugerah Tuhan. Oleh karena itu, tetap semangat melayani Tuhan pada masa muda kita.

Sumber : http://imanzan.wordpress.com/ By: Iman Zan

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 PEMUDA GMIM SOLAFIDE PERKAMIL | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top